Kamis, 27 Agustus 2015

Tips Menulis Novel : Plot

Apa itu Plot?
Secara sederhana plot (alur cerita) bisa didefenisikan sebagai proses untuk membangkitkan pertanyaan demi pertanyaan. Plot memiliki fungsi untuk mengikat perhatian pembaca terhadap tujuan dramatik sebuah cerita. Melalui serangkaian tindakan, kejadian demi kejadian, plot memberikan bentuk dramatik bagi sebuah cerita, mempertahankan keingintahuan pembaca, dan menuntun pembaca ke arah penyelesaian yang meyakinkan.
Plot Bisa Bermula dari Sebuah Premis
Begitulah, Plot bisa dibangun dari sebuah premis. Misal premisnya adalah " Keberanian memerangi penindasan demi meraih kebebasan." Anggaplah para pembaca memiliki hasrat untuk merasakan pengalaman di mana nilai-nilai kebebasan pada akhirnya akan mampu mengalahkan penindasan ; mereka sudah menyiapkan diri untuk masuk ke dalam ceritamu. Yang kamu lalukan dengan premis itu ialah membuktikan kebenarannya melalui rangkaian tindakan yang dilakukan oleh karakter ceritamu.
Nah dari plot inilah alur cerita berjalan sesuai dengan mekanisme alur yang lazim digunakan dalam sebuah novel. Seperti yang sudah saya gambarkan di pertemuan pertama, adanya plot ini akan membentuk gambaran alur seperti ini : awal masalah (sekaligus pengenalan karakter - masalah berkembang - masalah menuju puncak - penyelesaian - ending.
Bagaimana formula terbaik untuk menciptakan penyelesaian akhir? Tak ada rumus baku dalam hal ini. Kamu berhak menyelesaikan cerita dengan caramu. Namun ada juga nasihat yang patut kamu pertimbangkan mengenai hal ini. Taruhlah kamu membuat penyelesaian akhir dengan menggambarkan bahwa karakter utama ceritamu berhasil meraih tujuannya. Itu hal yang pantas karena ia telah berjuang mengatasi segala hambatan. Tapi, apakah yang mengejutkan dari hal itu? Cobalah memberikan hadiah kepada karakter utamamu. Jadi ia tidak hanya mendapatkan apa yang diinginkannya, tetapi lebih dari itu. Ia mendapatkan juga apa yang tidak menjadi tujuannya. Ini akan menjadi semacam "surprise" di akhir cerita. Kamu tahu, hadiah juga senuah resiko, sebuah akibat, dari apa yang telah dilakukan orang. Ide tentang hadiah ini mungkin akan membuat akhir ceritamu tidak terduga dan tetap masuk akal.
Plot itu adalah Rakaian Sebab Akibat.
Fiksi berbeda dengan kehidupan sehari-hari dalam logika sebab akibat ini. Dalam kehidupan sehari-hari kamu bisa menjumpai banyak kebetulan. Dalam cerita, pembaca tidak menyukai adanya kebetulan. Segalanya harus masuk akal, dan ujung sebuah cerita adalah konsekuensi logis dari segala kejadian yang melibatkan aksi-reaksi yang dilandasi hubungan sebab akibat.
Ini contoh mata rantai sebab akibat dalam sebuah cerita :
Sebab :
Seseorang dipecat dari pekerjaannya karena pemimpin pemogikan di perusahaan tempatnya bekerja.
Akibat :
# Peristiwa 1 : menyebabkan anaknya tidak meneruskan kuliah dan masuk ke dinas ketentaraan untuk membiayai ibu dan dua adiknya
# Peristiwa 2 : menyebabkan si anak menjadi prajurit militer dan merasakan kehidupan di dunia ketentaraan.
# Peristiwa 3 : ia mengenal lekuk liku dunia ketentaraan dan watak umum orang-orang di dunia tersebut ; termasuk harus menghadapi warga sipil yang dianggap melakukan pembangkangan.
# Peristiwa 4 : menyebabkan ia mengalami konflik batin menghadapi dunia ketentaraan yang terasa olehnya sangat merisaukan.
Dan seterusnya.
Nah, sebab akibat inilah yang mendorong cerita kita untuk berkembang, semakin sulit tokoh kita menghadapi permasalahannya, akan semakin greget cerita kita. Tentunya, pada satu titik klimaks, karakter tokoh kita pasti akan menemukan jalan penyelesaiannya. Semakin logis penyelesaiannya, akan semakin menarik. Apalagi kita mampu meberikan kejutan yang baik di akhir cerita.

Hidup Ini Indah Kesehatan Komunitas Penulis Indonesia Grup Mesra Pustaka Online

0 komentar: